Pada tahun 1980 suatu set standarisasi tehnologi berupa cakram atau piringan audio lahir dan tercipta. Kehadirannya tersebut tak lain dan tak bukan adalah apa yang sering kita sebut dengan compact disc (CD). CD dibuat dengan menggunakan plastik polikarbonat yang dilapisi dengan lapisan metal reflektif dan akrilik yang mampu memuat data suara (audio) dengan resolusi sebesar 16 bit/44.1kHz. Dengan resolusi yang sebesar itu, CD mampu menampung file suara (audio) yang berdurasi hingga 2,5 jam. Maka itu tak heran jika sebagian orang perlahan mulai beralih untuk menggunakan perangkat ini ketimbang dengan perangkat penghasil suara yang masih menggunakan helai pita atau kaset.
Jika memutar musik atau lagu menggunakan pita kaset, biasanya hanya dapat memutar 1 buah album yang mungkin hanya berisikan 12 lagu, berbeda dengan Ketika kalian memutar atau mendengarkan sebuah lagu dengan menggunakan perangkat compact disc, kalian bisa mendengarkan beberapa album dari beberapa artis yang berbeda didalam satu piringan suara saja. Kelebihan serta kekurangan pastinya ada mewakili masing-masingnya, dan masing-masing perangkat memiliki cara yang berbeda penanganannya dalam hal perawatannya. Walau tak semudah dalam merawat perangkat yang menggunakan helai pita, piringan suara atau compact disc juga membutuhkan ekstra kehati-hatian dalam perawatannya.
Sudah barang tentu dan pasti, bahwa setiap era memiliki masanya sendiri, seperti hal nya penggunaan pita kaset yang tergeser posisinya oleh kehadiran piringan suara atau compact disc. Hal yang sama pun terulang dan dirasakan juga untuk penggunaan compact disc sendiri. Kemerosotan mereka adalah bukti bahwa zaman itu berubah. Seiring dengan berjalannya waktu serta makin berkembangnya tehnologi akan mempengaruhi tingkat kecenderungan seseorang untuk lebih melahirkan sesuatu yang baru dan dinilai perlu. Lunturnya dominan atas kejayaan dari sebuah perangkat yang bernama compact disc bisa saja terjadi karena faktor yang sudah dijelaskan diatas barusan.
Saat ini, segala keinginan masyarakat yang lebih cenderung melihat segala sesuatunya dengan tingkat keefisiensiannya yang sedikit banyaknya sudah mulai terpenuhi. Hadirnya aplikasi yang menjadikan musik sebagai ujung tombaknya sudah dapat dinikmati. Format musik yang dikemas dalam bentuk digital ini memungkinkan sekali bagi kalian untuk menyimpan atau mendengarkannya kapan saja dan dimana saja hanya dengan menggunakan smartphone kalian. Semua itu dijalankan dengan jaringan data internet yang berlaku dan tentunya juga kita harus berlangganan internet terlebih dahulu dari salah satu provider internet yang area coveragenya meliputi wilayah kita sebagai syarat pengaksesan jaringan internet mereka, dengan harga paket internet variative dari yang murah sampai yang mahal dari paket internet retail sampai paket internet untuk corporate tergantung kebutuhan kita, bahkan beberapa provider internet menyediakan paket internet berbundel dengan kebutuhan internet lainnya seperti akses multimedia seperti video dan audio online serta lainnya. Kalian juga tak akan direpotkan untuk sekedar mengunduh lagu-lagu yang akan kalian dengarkan nantinya, karena sudah langsung dapat dinikmati tanpa harus mengunduh terlebih dahulu lagu-lagu yang akan kalian dengarkan nanti. Tentunya jelas lebih efisien dan menghemat pemakaian quota data yang ada. Tak harus pula mengkhawatirkan tentang ketersediaan kapasitas ruang penyimpanan pada ponsel kalian. Dikarenakan musik streaming tidak memakan banyak memori. Semua file yang ada akan disimpan dalam komputasi awan (cloud) oleh pihak penyedia layanan yang sudah mengantisipasi permasalahan tentang file yang hilang atau memori yang rusak, karena itu kalian bisa mendengarkan musik dari perangkat apapun. Beberapa penyedia juga menawarkan paket berlangganan internet dengan beberapa kriteria pilihan yang disesuaikan dengan minat masing-masing pelanggannya. Karena sudah barang tentu apa yang mereka tawarkan sebanding dengan kepuasan yang akan didapat para pelanggan.
